Dok/Foto: Karnoto |
Selain untuk membedakan kampung kita dengan orang lain, city branding juga untuk menegaskan bahwa ada value yang ada di dalam kampung dan orang bisa mendapatkan value tersebut.
Idealnya memang sebuah kampung memiliki kekhasan untuk bisa dibranding sehingga karakter kampung tersebut lebih kuat dengan identitas yang dimiliki.
Kita bisa belajar dari Kampung Batik Kauman, Kota Solo, Jawa Tengah. Di kampung ini identitasnya cukup jelas yaitu sebagai kampung batik. Kenapa branding kampung itu penting?
Pertama untuk membedakan antara kampung kita dengan kampung orang lain dan ini merupakan salah satu fungsi dari branding.
Di kampung ini memiliki karakter kuat sebagai kampung batik sehingga ketika orang berkunjung ke Solo maka akan diarahkan ke tempat ini.
Ada dua kampung batik sebenarnya di Kota Solo, yaitu Kauman dan Laweyan. Dan dua - duanya menurut saya sukses dalam membangun branding sehingga siapapun yang berkunjung ke Kota Solo maka akan diarahkan ke dua tempat ini.
Selain untuk membedakan kampung kita dengan orang lain, city branding juga untuk menegaskan bahwa ada value yang ada di dalam kampung dan orang bisa mendapatkan value tersebut.
Value inilah yang saya katakan mereka memiliki ketegasan dalam upaya membangun brand sebagai Kampung Batik. Mungkin kalau sekadar toko bisa kita dapatkan di kampung lain, tetapi untuk belajar membantik maka dua tempat inilah yang ada di Kota Solo.
Membangun city branding paling ideal adalah dekat dengan culture masyarakat setempat sehingga lebih mudah untuk dipoles dan dilakukan aktivasi brandingnya.
Di Kauman, salah saya yang membuat sukses brandingnya adalah karena batik sudah menjadi culture masyarakat setempat dan Kota Solo secara umum. Dan saya yakin di kampung Anda tinggalpun sebenarnya memiliki culutre yang menjadi ciri khas masyarakatnya.
Jadi kesimpulannya adalah untuk membangun brand tidak harus meniru dengan brand orang lain atau di tempat lain, tetapi menganalisa apa sebenarnya culture masyarakat setempat.
Karnoto,
Founder ANABerita