TUGlBSd5TSC9Tfr5TSM7TpG0Gi==

Membangun Identitas Diri untuk Personal Branding



ANABisnis, Branding- Mata Anda sering “dipaksa” untuk menoleh ke sebuah billboard. Tanpa sadar, mata seperti ditarik untuk melihat gambar yang unik dan tak terduga.
(Rakhmat Supriyono, Desain Komunikasi Visual)

Dunia periklanan saat ini makin atraktif. Sejak kita bangun tidur, mandi, di kendaraan umum, di jalan tol, di tempat kerja, layar televisi termasuk tiang listrik, menjadi ”korban” atraktif periklanan. Tulisan kali ini saya tidak akan membahas tentang urgensi iklan atau manajemen periklanan.

Namun saya ingin menyampaikan bahwa setiap produk memiliki identitas. Identitas atau merek bukan hanya sekadar membedakan dengan pesaing, tapi identitas menjadi represntase sebuah produk.

Lihat identitas A Mild yang iklannya kreatif. Atau sampoerna hijau yang sukanya rame-rame. Semua itu identitas yang penting dalam sebuah marketing. 

Nah, untuk menjual diri pun kita harus memiliki identitas yang kuat. Persaingan rokok begitu hebat, sehingga membutuhkan sebuah identitas yang berkarakter.

Identitas atau merek secara definisi tidak perlu saya jelaskan lagi, karena sudah ada pada tulisan terdahulu. Pentingnya sebuah merek hingga urusan ini membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. 

Ini yang dialami pada merek larutan cap kaki tiga, dimana dua perusahaan saling klaim sebagai pihak yang paling berhak untuk menggunakan merek tersebut. (DBS/KNT)

Type above and press Enter to search.